Cabai merupakan contoh nyata komoditas pertanian yang harga dan ketersediannya sangat fluktuatif. Belum lagi saat momen tertentu seperti lebaran, tahun baru, pemilu, musim penghujan dan kondisi lainnya yang menyebabkan perubahan harga maupun ketersediaan cabai di pasaran. Menurut klasifikasi, cabai berasal dari kerajaan plantae, divisi spermatophyta, sub divisi angiospermae, kelas dicotyledoneae, subkelas sympetalae, ordo tubiflorae (solanales), famili solanaceae, genus capsicum serta spesiesnya Capsicum annum L. Cabai memiliki kerabat dekat yakni kentang (Solanum tuberosum L.), terong (Solanum Melongena L.), tomat (Solanum lycopersicum), leunca (Solanum nigrum L.) dan akokak (Solanum Torvum Swarts). Cabai sendiri mampu tumbuh hingga ketinggian 90 cm dengan lebar tajuk 90 cm. Cabai memiliki perakaran tunggang di mana akar utama dan lateralnya mengeluarkan serabut yang mampu menembus ke dalam tanah sampai 50 cm.
Sebelum menanam hendaknya terlebih dahulu mengetahui syarat tumbuhnya. Cabai dapat tumbuh dengan kecocokan seperti:
- Curah hujan yang optimum 1000 mm/tahun
- RH yang baik 70 – 80% (jika RH tinggi maka bisa memicu pertumbuhan cendawan, akan tetapi ketika RH terlalu rendah cabai bisa kering dan terganggu pertumbuhan generatifnya di antaranya pembentukan bunga, penyerbukan dan pembentukan buah)
- Tanah gembur (tipe tanah regosol dan andosol), sebaiknya sebelum menanam diolah terlebih dahulu dengan pupuk kandang atau kompos.
- Kemiringan lahan kurang dari 250 dan ketinggian 1-2000 m dpl.
- Tingkat keasaman (pH) 6-7.
Ada beberapa tips yang bisa diterapkan untuk cabai merah maupun cabai lainnya:
- Tidak menanam cabai bersamaan dalam satu blok hamparan. Jika menanam cabai pada lahan yang luas, sebaiknya ditanam secara bertahap. Misalnya jika ada lahan kecil 10 petak/ubin, tanamlah 2 petak dahulu kemudian ketika sudah mau panen baru menanam 2 petak sebelahnya dan seterusnya.
- Mencari sasaran yang harga jualnya aman. Misalnya saja ke industri sambal atau makanan.
- Menanam di musim hujan, karena biasanya di musim hujan penyebaran cabai di pasaran sedikit dan harganya terkadang meningkat.
- Memanfaatkan momen tertentu. Misalnya, karena cabai sudah bisa dipanen pada umur 90 hari sejak tanam, maka 3-4 bulan sebelum lebaran atau sebelum tahun baru maupun momen apapun yang memungkinkan harga dan persediaan cabai menyulitkan masyarakat, kita bisa menanam cabai itu.
- Sortir cabai yang akan dijual sesuai gradenya. Misalkan dari segi bentuk (kisut, ramping, gemuk) atau besar-kecilnya ukuran cabai.
- Pilih benih cabai yang tahan hama, karakternya sesuai kondisi lingkungan lokasi penanaman dan jenis hibrida yang lebih toleran terhadap beberapa penyakit tanaman.
- Sebaiknya menanam cabai pada lahan yang sudah lama tidak ditanami cabai dan jauh dari cabai lain atau pun tanaman lain yang masih satu genus/kerabat.
Jika kita ingin menanam cabai merah atau cabai lain di musim hujan, sebaiknya:
- Pilih bibit yang tahan musim hujan
- Bedengan yang dibuat harus lebih tinggi dan lebar. Di mana tinggi minimumnya 50 cm dan lebarnya 110 – 120 cm.
- Menggunakan mulsa plastik ganda. Diawali dengan rangka bambu berbentuk huruf U terbalik sepanjang bedengan dengan jarak 2 meter, tinggi rangka harus melebihi tinggi tanaman dan lebarnya sejajar ukuran bedengan/tajuk terluar cabai. Kemudian tinggal memasang plastik transparan sepanjang bedengan. Peralatan ini hanya dipasang ketika hujan akan turun.
- Memakai surfaktan (perata dan perekat) yang dicampurkan dengan pupuk daun, insektisida, fungisida dan ZPT (Zat Perangsang Pertumbuhan).
- Membuang gulma yang mungkin tumbuh di sekeliling bedengan dan tunas air pada tanaman.
Baca Juga Artikel Tentang Tanaman Di Bawah ini:
Belum ada tanggapan untuk "Cara Menanam Cabai Merah yang Benar"
Post a Comment